Friday, July 27, 2012

Thinking of you...


 Dia...pemarah yang berani.
Masih jelas dalam ingatan ketika ia diminta menghadap kepala tata usaha di sekolahku  dulu, hanya untuk mendapatkan kartu ijin ujian, karena biaya sekolah ku belum lunas.

Dia..pendiam yang romantis.
Masih jelas dalam ingatan ketika ia menghadiahiku satu box coklat beng-beng kesukaanku dan satu stel baju tidur di hari ulang tahunku.
Meski aku tau ia tak punya uang kala itu.

Dia...perfeksionis yang rajin.
Masih jelas dalam ingatan ketika ia tak bosannya memungut rontokan rambut putri-putrinya yang berserakan di lantai. Meski sambil menggerutu :)

Dia..papa, ayah, bapak dan juga opa bagi kami anak-anak dan cucunya.
Meski aku tau suatu saat nanti anakku tidak akan bisa bertemu sosok opanya.

Dia...Sebut saja laki-laki misterius.
Karena hingga detik ini, aku tidak tau kemana kakimu melangkah setiap harinya kala itu. 
Yang aku tau engkau pulang membawa mainan atau makanan kesukaan kami.

Pa, maafkan aku yang belum sempat membalas kebaikanmu.
Karena raga ini masih belia kala itu pa, yang kami tau hanya bermain dan belajar.
Pa, seandainya engkau masih ada, ingin rasanya berkumpul bersama, kini  cucumu sudah besar pa...sudah sekolah ^.^
Pa, seandainya Allah masih memberimu waktu, bulan ini adalah bulan kelahiranmu pa...Ingin rasanya kini aku menghadiahimu. Membelikan sesuatu yang papa suka.
Pa, berbahagialah disana, di Surga Allah Yang Maha Kuasa , bahagialah bersama mimpi-mimpi yang belum sempat terjamah dunia. 

a greatest moment with u :)


ur achievement :)

No comments:

Post a Comment

Friday, July 27, 2012

Thinking of you...


 Dia...pemarah yang berani.
Masih jelas dalam ingatan ketika ia diminta menghadap kepala tata usaha di sekolahku  dulu, hanya untuk mendapatkan kartu ijin ujian, karena biaya sekolah ku belum lunas.

Dia..pendiam yang romantis.
Masih jelas dalam ingatan ketika ia menghadiahiku satu box coklat beng-beng kesukaanku dan satu stel baju tidur di hari ulang tahunku.
Meski aku tau ia tak punya uang kala itu.

Dia...perfeksionis yang rajin.
Masih jelas dalam ingatan ketika ia tak bosannya memungut rontokan rambut putri-putrinya yang berserakan di lantai. Meski sambil menggerutu :)

Dia..papa, ayah, bapak dan juga opa bagi kami anak-anak dan cucunya.
Meski aku tau suatu saat nanti anakku tidak akan bisa bertemu sosok opanya.

Dia...Sebut saja laki-laki misterius.
Karena hingga detik ini, aku tidak tau kemana kakimu melangkah setiap harinya kala itu. 
Yang aku tau engkau pulang membawa mainan atau makanan kesukaan kami.

Pa, maafkan aku yang belum sempat membalas kebaikanmu.
Karena raga ini masih belia kala itu pa, yang kami tau hanya bermain dan belajar.
Pa, seandainya engkau masih ada, ingin rasanya berkumpul bersama, kini  cucumu sudah besar pa...sudah sekolah ^.^
Pa, seandainya Allah masih memberimu waktu, bulan ini adalah bulan kelahiranmu pa...Ingin rasanya kini aku menghadiahimu. Membelikan sesuatu yang papa suka.
Pa, berbahagialah disana, di Surga Allah Yang Maha Kuasa , bahagialah bersama mimpi-mimpi yang belum sempat terjamah dunia. 

a greatest moment with u :)


ur achievement :)

No comments:

Post a Comment